Arti Folklore dan Mitologi pada Masalalu Masyarakat Praaksara

§  Folklore

Folklore adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi belum dibukukan. Ada juga yang mengartikan folklore adalah sebuah cerita yang tokohnya adalah binatang, makhluk hidup di luar manusia, atau personifikasi abstrak yang mengambil perwatakan kemanusiaan dan berbicara serta bertingkah seperti manusia.

Folklore dibedakan atas folklore lisan dan folklore nonlisan. Folklore lisan adalah folklore yang disebarluaskan dan diwariskan dalam bentuk lisan, seperti bahasa, teka-teki, dan puisi rakyat. Folklore nonlisan adalah folklore dalam bentuk benda-benda kuno hasil kebudayaan, misalnya, arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, perhiasan tradisional, dan obat tradisional.

§  Mitologi

Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitologi adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam.

Setiap suku bangsa di wilayah Nusantara memiliki mitologi, yang ceritanya dikaitkan dengan kehidupan masyarakat di suatu daerah, misalnya, cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara), cerita barong di Bali, cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali. Cerita mitologi yang paling luas persebarannya hampir di seluruh Asia Tenggara adalah mitologi Dewi Padi atau Dewi Sri.

0 Response to "Arti Folklore dan Mitologi pada Masalalu Masyarakat Praaksara"

Posting Komentar