Asal- Usul dan Penjelasan Tentang Tari Barong Di Bali

Asal Usul Tari Barong istilah “barong” dipercaya muncul menurut istilah bahrwang yg secara bebas dapat diartikan menjadi beruang. Beruang ini dianggap menjadi sebuah kekuatan mistis, fauna mitos yg mempunyai kekuatan mistik tinggi sebagai akibatnya dipuja menjadi pelindung.

Beberapa asal menyampaikan bahwa sejarah tari Barong Bali adalah saduran menurut cerita masyarakat Tiongkok adalah Barongsai, sementara beberapa orang lainnya menganggap ada perbedaan yang sangat jelas antara Barongsai serta Barong di mana menurut mereka tarian Barong memiliki nilai cerita yang baik serta tidak jarang diselingi sang humor yg segar sehingga dapat menjaga penonton agar nir bosan.

Tarian Barong ini menceritakan mengenai kisah yg paling tak jarang diceritakan dalam cerita masyarakat manapun adalah tentang pertempuran diantara pihak baik melawan pihak jahat. Sepanjang sejarah tari Barong Bali, pihak yg baik selalu digambarkan dengan sosok Barong, makhluk buas berkaki empat yang di dalamnya dikendalikan sang dua orang penari. Pihak jahat jua selalu digambarkan beserta sama, merupakan Rangda, sebuah sosok seperti perempuan menakutkan yang memiliki dua butir taring akbar pada mulutnya.

Terdapat pandangan yang berbeda mengenai sejarah tari Barong Bali ini, dimana keliru satu pandangan menyatakan bahwa tari Barong adalah sebuah seni yg sudah sejak lama ada pada Indonesia, sebuah kesenian bawaan berdasarkan rakyat Austronesia. Pandangan ini juga memberitakan bahwa kisah yg dimainkan pada tari Barong merupakan kisah mengenai Bhatara Pancering Jagat dan istrinya yg bernama Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar. Pandangan lainnya mengenai Barong timbul menurut itihasa Bali di mana tari Barong muncul dari cerita suci serta tidak dongeng. Dianggap kisah tentang Barong dan Rangda ini berkaitan beserta cerita saat Siwa sedang mencari Dewi Uma.

Kali pertama pada sejarahnya tari Barong Bali dijadikan pertunjukkan adalah dalam abad ke-19 di mana dalam ketika itu Raja Kelungkung yang memiliki nama atau julukan Ida I Dewi Agung Sakti meminta diadakannya pertunjukkan yang bentuknya adalah wayang orang dengan total penari kurang lebih 36 orang dimana sebagian menurut penari tersebut harus berperan menjadi pasukan berdasarkan seekor raja simpanse dan sebagian lagi berperan sebagai pasukan rahwana. Para penari ini lalu diharuskan mengenakan topeng serta busana  yang terbuat menurut serat yg bernama braksok. Saking populernya, pertunjukkan tersebut lalu diberi nama Barong Kadingkling atau Barong Blasblasan yang apabila berkunjung ke suatu desa, diyakini pohon kelapa yang terdapat pada desa tadi sebagai amat sangat fertile.

Jenis-Jenis Barong serta Rangda pada Tari Barong Bali
dalam pengaplikasian serta perkembangan tari Barong Bali, ada beberapa jenis topeng yg dikenakan sang penari terutama. Yang paling sering dipentaskan merupakan Barong Ket, sebuah tarian yg wujudnya nampak contohnya perpaduan antara singa, macan, dan sapi. Badan dari Barong ini mempunyai hiasan ukir yg terbuat menurut kulit serta ditempeli cermin sebagai akibatnya nampak berkilau. Bulu-bulu yang ada di badan Barong Keket ini juga terbuat menurut perasok, serat berdasarkan daun yang mirip dengan pandan, ijuk, bahkan tidak jarang terbuat menurut bulu milik burung gagak.

Barong berwujud fauna kedua, dalam sejarahnya dikenal dengan nama Barong Bangkal yg terkadang dianggap juga Barong Celeng. Sinkron namanya, Barong ini memiliki bentuk yg menyerupai seekor bangkal atau bangkung, seekor babi akbar yg umurnya telah tua. Barong jenis ini biasa dipentaskan pada hari-hari keramat dengan cara dibawa berkeliling desa.

Jenis Barong hewan yang terakhir merupakan Barong Macan yang sinkron namanya, berwujud macan. Keliru satu jenis Barong yg populer baik sang kalangan masyarakat Bali maupun warga  luar Bali. Biasa dipentaskan beserta cara diarak mengelilingi desa serta dilengkapi macam-macam alat-alat drama misalnya gamelan dan lainnya.

Jenis barong yang berbeda yaitu Barong Landung yang tidak lagi berbentuk fauna dan lebih mirip contohnya Ondel-ondel Jakarta. Cerita yang mencakup Barong Landung merupakan Barong ini adalah penggambaran berdasarkan Raja Kerajaan Bali yg bernama Jaya Pangus dimana dia mempersunting seseorang putri Tiongkok bernama Kang Cing Wei. Cerita dalam pementasan Barong Landung berpusat pada bagaimana pernikahan diantara kedua manusia tersebut tidak direstui oleh para ilahi lantaran Jaya Pangus dievaluasi sudah melanggar tata cara serta saat nir mampu memiliki keturunan beliau pulang menemui Dewi Danu serta dijadikan properti milik Dewi tersebut sehingga terjadi konfrontasi antara istrinya beserta oleh Dewi.

Selain Barong, pihak tidak sama dalam kisah Barong adalah Rangda yg digambarkan sebagai ratu menurut para leak yg ada. Rangda digambarkan sering menculik dan memangsa anak-anak mini serta memimpin sepasukan penyihir dursila untuk membasmi Barong. Layaknya Barong, ada beberapa jenis Rangda yg terdapat dan yg terutama merupakan Rangda Nyinga yang berbentuk contohnya singa dan mulutnya sedikit menonjol buat mendeskripsikan bahwa Rangda tadi mempunyai sifat buas contohnya singa. Jenis ke-2 yaitu Rangda Nyeleme yg wajahnya mirip dengan manusia demi mengindikasikan bahwa Rangda tadi berwibawa. Jenis Rangda terakhir ialah Rangda super besar yg adalah gambaran Rangda pada biasanya. Jenis-jenis Rangda ini menambah variasi pada penceritaan sejarah tari Barong Bali.

0 Response to " Asal- Usul dan Penjelasan Tentang Tari Barong Di Bali"

Posting Komentar