Arti dan Jenis Secara Umum Isi Prasasti pada Ilmu Sejarah

Secara umum isi prasasti memuat beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut.:

a.   Penghormatan kepada dewa dalam agama Hindu biasanya diawali dengan kata Ong Civaya,sedangkan agama Buddha diawali dengan kata Ong nama Buddhaya.

b.   Angka tahun dan penanggalan, dalam penulisannya biasanya diawali dengan permulaan kata-kata: "Swasti Cri Cakawarsatita" yang berarti Selamat Tahun Caka yang sudah berjalan. Penamaan hari dalam satu minggu (tujuh hari) terdiri dari: Raditya (Minggu), Soma (Senin), Anggara (Selasa), Buddha (Rabu), Respati (Kamis), Cakra (Jumat), dan Sanaiswara (Sabtu).

c.   Menyebut nama raja, diawali dengan kata-kata "Tatkala Cri Maharaja Rakai Dyah ..." dan selanjutnya.

d.   Perintah kepada pegawai tinggi, perintah ini biasanya melalui Rakryan Mahapatih dengan istilah "Umingsor ring rakryan Mahapatih ...", jadi raja tidak memberi  perintah langsung.

e.   Penetapan daerah sima (daerah bebas pajak), yang telah menolong raja atau menolong orang penting atau telah menolong rakyat banyak, misalnya, daerah penyeberangan sungai.

f.    Sambhada (sebab musabab mengapa suatu daerah dijadikan sima).
g.   Para saksi.
h.   Desa perbatasan sima disebut juga "wanua tpisiring".
i.    Hadiah yang diberikan oleh daerah yang dijadikan sima kepada raja, kepada pendeta, dan para saksi. Jika berupa uang, ukurannya adalah Su, berarti suwarna atau emas. Ma berarti masa dan Ku berarti kupang (1 su = 16 Ma = 64 Ku atau 1 Su = 1 tail = 2 real), demikianlah ukuran uangnya.
j.    Jalannya upacara.
k.   Tontonan yang diadakan.
l.   Kutukan (sumpah serapah kepada orang yang melanggar peraturan daerah sima).

Pada zaman Islam di Indonesia masih terdapat prasasti, yakni dari zaman Sultan Agung Mataram, antara lain, ditemukan di Jawa Barat berupa tembaga di desa Kandang Sapi atau Tegalwarna daerah Karawang. Prasasti ini menggunakan bahasa Jawa Tengahan, isinya daerah Sumedang dijadikan sima karena menjaga lumbung padi.

Amangkurat I dari Mataram juga mengeluarkan prasasti di dekat Parangtritis pada sebuah gua. Prasasti ini dibuat Amangkurat waktu melarikan diri karena diserang Trunojoyo. Di situ terdapat Condro Sengkolo "Toya ingasto gono Batara" (toya = 4, asto = 2, gana = 6, Batara = 1) sama dengan 1624 tahun Jawa.

0 Response to "Arti dan Jenis Secara Umum Isi Prasasti pada Ilmu Sejarah"

Posting Komentar