Macam-Macam Model Pencahayaan / Teknik Cahaya

ada empat model pencahayaan yang sepatutnya kita kenal.yaitu:

1. Ambient lighting,

yaitu pencahayaan seluruh ruang. technically, ambient lighting artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang. sebuah lampu yang diletakkan di tengahtengah ruang hanya salah satu bagian dari ambient lighting.

tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon, misalnya, terciptalah ambient lighting. dalam membuat ambient lighting, sinar haruslah cukup fleksible untuk berbagai situasi atau peristiwa yang mungkin terjadi di ruangan.

2. Local lighting,atau pencahayaan lokal.

pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas keseharian,.

3. Accent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen.

Selain contoh di atas, pencahayaan jenis ini dapat dipakai untuk membuat sudut tertentu, barang tertentu menjadi menonjol.

Pencahayaan seperti ini dapat membimbing pengunjung untuk melihat suatu barang, atau koleksi tertentu.

4. Natural lighting alias sinar matahari bahkan cahaya bulan.

Bila didesain sejak awal, pemanfaatan sinar matahari dapat membuatruangan menjadi terang.

1. Pencahayaan khusus

Teknik highlighting dan silhouetting yang umum digunakan pada merchandise. Highlighting membuat kuat cahaya obyek 5 kali lebih terang dibanding latar belakangnya.

Silhouetting menekankan fitur khusus obyeksekaligus menghilangkan glare. Pada manekin, misalnya, satu spotlight yang diinstal agak rendah mendekat ke model menciptakan kontras cahaya sangat kuat, yakni sebagian sisi begitu terang dan sebagian lain berbayang gelap.

Sisi high brightness biasa pada sebagian wajah dan bahu model, agar tercipta karakter dominan. Permainan kontras sejalan tujuan atraktif area window sebagai zona letak manekin pada umumnya.

Ada pula teknik backlighting, meletakkan sumber cahaya di belakang obyek untuk performa berkas cahaya impresif dari depan.

Teknik ini umumnya digunakan untuk produk-produk kristal. Lain bila cahaya diletakkan dari arah lain, misalnya direct lighting dengan lampu halogen spots atau fluorescents dari depan.

Arah ini lebih menghasilkan efek refleksi dan ekspos kilap. Kilap (sparkle) lebih keluar dengan halogen spots ketimbang fluorescents. Dengan halogen, bayangan (shadow play) pada latarbelakang pun lebih elegan.

Down lighting umumnya berupa teknik pencahayaan 180º dari langit-langit yang baik untuk penerangan area sirkulasi. Sedang uplighting berupa pencahayaan mengarah ke bidang atas, untuk menonjolkan ceiling atau menguatkan kesan ketinggian.

Untuk cahaya pada elemen dinding bisa dengan teknik wall washing. Kegunaannya menonjolkan obyek di dinding, memperjelas karakter fisik dinding sendiri (wujud, tekstur, warna dan semacamnya), dan menciptakan kesan “ruang”.

penataan cahaya yang benar dan variasi warna yang indah akan menimbulkan kesan indah pada barang dan mewah,.pengaruhnya sangatbesar dalam memikat minat konsumen untuk membeli.

2. Enticing light

Selain konsep yang berbasis pada upaya menyajikan “pengalaman” melalui ambience ruang (enticing light), shop lighting diprediksi makin dalam merespons kebutuhan individual (Sjef Cornelissen,

InternationalLighting Review 002: Shop) Seperti munculnya perhatian terhadap eksistensi figur individu dan interaksi antar mereka (humanising light), sampai peran makin dominan atas seluruh proses dan aktifitas dalam ruang retail (light the process)

Di masa depan, kenyamanan, mood dan interaksi pengunjung (khususnya di ruang retail) besar kontribusinya terhadap tren pencahayaan yang makin dinamis, mengkombinasikan beragam spesifikasi terintegrasi, fleksibel dengan sistem kontrol yang mudah.

Bahkan melahirkan keberanian konsep light as art seperti gaya pencahayaan orkestra dan semacamnya.

3. Ketrampilan dalam memonitor penataan atau display produk         

Ketrampilan yang harus dikuasai oleh seorang pramuniaga dalam memonitor penataan produk adalah

a Mengevaluasi display produk sesuai perencanaan

Mengevaluasi display produk adalah dapat dilakukan dengan cara menilai ulang yang disesuaikan dengan perencanaan ,perlengkapan, peralatan, tempat dan produk yang di display,

dengan teknik yang digunakan yaitu :

x Apakah sudah dilakukan pelabelan secara keseluruhan dengan baik dan benar sesuai cara pelabelan barang.
x Apkah pendisplayan sudah sesuai dengan SOP dan teknik pemajangan berdasarkan warna, penggunaan ,rak, dan penggunaan lemari kaca.
x Apakah presentasi visual dan medianya sudah lengkap
x Apakah alat bantu display telah tersedia sesuai perencanaan dan kebutuhan
x Apkah sudah mengikuti prinsip prinsip penataan barang

b Mengidentifikasi kerusakan atau perubahan pada display produk

Mengidentifikasi kerusakan atau perubahan pada display dapat dilakukan dengan cara menyusun dan mengelompokkan barang dari segi kerusakan atau perubahan,

Related Posts :

0 Response to "Macam-Macam Model Pencahayaan / Teknik Cahaya"

Posting Komentar