Surat penagihan yang
biasa dibuat perusahaan antara lain sebagai berikut:
a.
Surat
penagihan yang bersifat mengingatkan debitor.
Surat
penagihan ini dikirimkan secara periodik kepada semua debitordalam bentuk
pernyataan piutang. Bisa dalam bentuk pernyataan saldo akhir, pernyataan
satuan, atau pernyataan faktur yang belum dibayar seperti yang telah dibahas
dimuka.
b.
Surat
tagihan yang bersifat menjelaskan.
Surat
penagihan ini biasanya dikirimkan kepada debitor piutang yang telah lewat
tanggal jatuh tempo pembayarannya. Sebagai contoh dapat dilihat pada contoh
surat di bawah ini.
c.
Surat
penagihan yang bersifat teguran, dikirimkan apabila tidak ada tanggapan dari
debitor terhadap surat tagihan tahap kedua, biasanya disertai dengan sanksi
bisnis.
Seperti
disebutkan di atas, surat penagihan harus bersifat obyektuf, dalam arti
informasi mengenai piutang yang disampaikan kepada debitor harus bersumber dari
data atau dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Oleh
karena itu surat penagihan yang dibuat berdasarkan data kartu piutang lebih
dulu harus diteliti kecocokannya dengan dokumen-dokumen yang terkait, seperti
faktur penjualan, memo kredit dan bukti penerimaan kas.
Sebagai
contoh berikut ini surat penagihan yang di buat oleh PTPuspa Persada untuk PD
Darma Utama yang berisi penjelasan mengenai piutang yang telah lewat jatuh
tempo;
0 Response to "Contoh Surat Penagihan Yang Dibuat Perusahaan"
Posting Komentar