Apa Saja Sumber
Kontaminasi pada industri pangan ?
Portalpelajaranlengkap
- Umumnya kasus keracunan makanan yang terjadi disebabkan oleh kontaminasi
makanan oleh mikroorganisme. Keracunan makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisme dapat digolongkan menjadi dua yaitu intoksikasi dan infeksi.
Intoksikasi
adalah keracunan makanan akibat toksin yang diproduksi oleh mikroorganisme.
Mikroba yang tumbuh dalam makanan akan memproduksi senyawa yang bersifat larut
dan beracun.
Bila
makanan yang mengandung toksin tersebut dikonsumsi akan dapat menyebabkan
penyakit. Mikroorganisme yang menimbulkan jenis keracunan makanan seperti ini
antara lain adalah Staphylococcus aureus, Clostridium botulinum, C.
perfringens, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticus.
Jenis
keracunan makanan yang kedua adalah infeksi, yaitu masuknya mikroba ke dalam
alat pencernaan manusia. Di sini mikroba tersebut akan tumbuh, berkembang biak,
dan menimbulkan penyakit.
Dalam
infeksi seperti ini, toksin juga diproduksi ketika organismenya sedang tumbuh,
tetapi gejala penyakit yang utama bukan dihasilkan oleh adanya senyawa toksin
dalam makanan ketika dikonsumsi melainkan oleh mikrobanya sendiri.
Oleh
karena itu, penyembuhan penyakit infeksi ini membutuhkan pengobatan yang
ditujukan untuk menghilangkan mikroba dari dalam tubuh.
Mikroba
yang menimbulkan infeksi melalui makanan antara lain Brucella sp, E. Coli,
Salmonella sp, Shigella sp, Streptococcus grup A, Vibrio cholerae, dan virus
hepatitis A.
Sumber
kontaminan pada bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu kontaminan
primer dan kontaminan sekunder.
Kontaminan
primer disebabkan oleh perlakuan sebelum dipanen atau dipotong (untuk hewan)
misalnya berasal dari makanan ternak, pupuk kandang, penyiraman dengan air
tercemar dan lain-lain.
Kontaminan
sekunder dapat terjadi pada beberapa tahapan setelah bahan pangan dipanen atau
dipotong, misalnya selama pengolahan, penjualan, penyajian.
distribusi
maupun penyimpanan dan persiapan oleh konsumen. Sumber kontaminan sekunder
dapat berasal dari produk itu sendiri misalnya daging, telur, susu, ikan,
unggas, seafood, sayuran, buah-buahan dan rempah-rempah.
Bahan
pangan tersebut apabila tidak ditangani secara baik dapat terkontaminasi oleh
mikroorganisme.
Beberapa hal yang
memungkinkan untuk menjadi sumber kontaminasi pada industri pangan secara lebih
rinci adalah
:
1) Bahan baku mentah
Proses
pembersihan dan pencucian untuk menghilangkan tanah dan untuk mengurangi jumlah
mikroba pada bahan mentah. Penghilangan tanah amat penting karena tanah
mengandung berbagai jenis mikroba khususnya dalam bentuk spora.
2) Peralatan/mesin yang berkontak langsung
dengan makanan
Alat
ini harus dibersihkan secara berkala dan efektif dengan interfal waktu agak sering,
guna menghilangkan sisa makanan dan tanah yang memungkinkan sumber pertumbuhan
mikroba.
Peralatan pengolahan yang tidak dicuci bersih
seperti pisau (slicer), talenan, dan peralatan lain yang berhubungan langsung
dengan bahan pangan; juga peralatan saji seperti piring, gelas, sendok, botol
dan lain-lain dapat menjadi sumber kontaminan.
3) Peralatan untuk
sterilisasi
Harus
diusahakan dipelihara agar berada di atas suhu 75 - 760C agar bakteri
thermofilik dapat dibunuh dan dihambat pertumbuhannya.
4) Air untuk
pengolahan makanan
Air
yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan air minum. Jika menggunakan air
yang tidak berasal dari keran utama (misalnya dari tangki air yang tidak
bertutup di loteng), air tersebut dapat mengandung bakteri yang berbahaya
5) Air pendingin
kaleng
Setelah
proses sterilisasi berakhir, kalengnya harus segera didinginkan dengan air
pendingin kaleng yang mengandung disinfektan dalam dosis yang cukup. Biasanya
digunakan khlorinasi air sehingga residu khlorine 0,5 - 1,0 ppm.
6) Peralatan/mesin
yang menangani produk akhir (post process handling equipment).
Pembersihan
peralatan ini harus kering dan bersih untuk menjaga agar tidak terjadi
rekontaminasi.
7) Pekerja
Pekerja
yang menangani makanan dalam suatu industri pangan merupakan sumber kontaminasi
yang penting, karena kandungan mikroba patogen pada manusia dapat menimbulkan
penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Sebagai
gambaran, manusia yang sehat saja mampu membawa mikroba seperti Eschericia
coli, Staphlococcus aureus, Salmonella, Clostridium perfringens dan Streptococi
(Enterokoki) dari kotoran (tinja).
Streptococi
umumnya terdapat dalam kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan, serta dapat mudah
dipindahkan ke dalam makanan.
Manusia
sehat bisa menjadi pembawa mikroba-mikroba tersebut dikarenakan pola atau
kebiasaan tidak menjaga kebersihan diri sendiri.
Contoh
kongkrit yang sering terjadi adalah setelah pekerja yang mengunjungi kamar
kecil untuk buang air tidak mencuci tangan sampai bersih kemudian tangan
pekerja tersebut kontak dengan makanan
Contoh
lainnya, kebiasaan tangan pekerja yang tidak disadari selalu menggaruk kulit,
menggosok hidung, merapikan rambut, menyentuh atau meraba pakaian dan hal-hal
lain yang serupa merupakan andil yang besar dalam perpindahan kontaminan dari
manusia ke makanan.
Selain
bahaya biologis, manusia juga membawa bahaya fisik. Misalnya, rambut dan
perhiasan (cincin) pekerja yang tidak disadari jatuh ke dalam makanan.
8) Hewan
Sumber
kontaminasi yang kedua adalah berasal dari hewan. Hewan juga dapat menjadi
medium pertumbuhan dan penyebaran penyakit.
Pada
industri pangan yang menjadikan hewan sebagai bahan baku mereka, sangat penting
untuk melakukan pemeriksaan hewan tersebut.
Namun,
untuk sebagian besar industri pangan tidak menghendaki adanya hewan yang berada
di area pengolahan makanan.
Semua
hewan membawa debu, kotoran dan mikroba. Ini termasuk hewan peliharaan rumah
tangga seperti anjing dan kucing. Apabila hewan tersebut diizinkan berada di
dekat makanan, makanan itu dapat terkontaminasi.
0 Response to "Arti Serta Macam-Macam Sumber Komtaminasi Pada Industri Pangan"
Posting Komentar